Sebagian dari kelompok sempalan telah mengingkari adanya siksa qubur. Maka kami akan kemukakan di sini sedikit di antara sekian banyak dalil tentang adanya siksa qubur. Sungguh, satu dalil saja cukup bagi mereka yang beriman, namun sejuta dalil tidak akan cukup bagi orang yang hatinya diselimuti hawa nafsu dan kerak dosa.
Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS. Al-Mu`min: 45-46)
Ayat ini menjelaskan bahwa Fir’aun dan tentaranya di azab dalam alam kubur dengan azab yang amat buruk. Selain itu, setiap pagi dan petang, di alam kubur, mereka melihat tempat mereka di neraka kelak. Hal ini tidak hanya berlaku bagi Fir’aun dan tentaranya saja, tetapi juga kepada setiap mereka yang ingkar kepada Allah.
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu , hingga kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takaatsur: 1-2)
Aisyah r.a dan ‘Ali r.a berkata : “Kami masih meragukan akan adanya azab kubur sehingga turunlah ayat ini.” (HR. Imam Tarmidzi)
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta “. (QS. Tha Haa: 124)
Imam Ibn Kathir ketika menafsirkan ayat di atas berkata : Dari Abi Hurairah dari Nabi s.a.w. “maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit” maksudnya adalah azab kubur.
…nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (QS. At-taubah: 101)
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa sebelum dikembalikan kepada azab yang besar, yaitu neraka, mereka yang ingkar dan munafiq akan disiksa dua kali.
Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari berkata, “Azab satunya di dunia, dan yang lainnya di dalam kubur.” (Jami’ al Bayan fi Ta’wil Al Quran, Juz. 14, Hal. 441. Al Maktabah Asy Syamilah)
Dari Ibnu Abbas ra, beliau menceritakan tentang khutbah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada hari Jum’at, saat itu beliau mengusir munafiqun dari Masjid, di bagian akhir beliau bersabda: “Hari ini Allah telah menunjukkan keburukan orang-orang munafiq! Ini adalah azab yang pertama yakni ketika mereka diusir dari Masjid. Sedangkan azab yang kedua adalah azab kubur.” (Jami’ al Bayan fi Ta’wil Al Quran, Juz. 14, Hal. 442. Al Maktabah Asy Syamilah)
Daripada Ibn Abbas r.a. : “Sesungguhnya Nabi s.a.w. melalui dua kuburan , lalu baginda s.a.w bersabda: Sesungguhnya kedua penghuni kuburan ini sedang disiksa dan mereka tidaklah disiksa karena dosa besar. Adapun yang seorang disiksa karana tidak istinja’ setelah buang air kecil, sedangkan yang satu lagi karena suka mengadu-domba. Kemudian baginda saw meminta pelepah korma lalu dibelahnya menjadi dua, lalu bersanba : “Semoga pelepah korma ini akan dapat meringankan siksaan mereka berdua selama ia belum kering.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abi Hurairah r.a. bahawa Nabi s.a.w. bersabda : “Jika salah seorang dari kamu selesai membaca tasyahhud akhir (dalam solatnya) maka hendaklah ia memohon kepada Allah daripada empat perkara : Daripada azab Jahannam , dan daripada azab kubur , dan daripada fitnah hidup dan mati , dan daripada fitnah Dajjal “. (HR. Muslim dan Semua Sunan)
Doanya demikian: AllooHumma innii a’uudzubika min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabi jaHannam wa min fitnatid dunyaa wa min fitnatid dajjaal.
Dari ‘Aisyah r.a. katanya : Seorang wanita tua dari kalangan Yahudi Madinah telah masuk menemuiku , lalu dia berkata : Sesungguhnya penghuni-penghuni kubur disiksa di dalam kuburan mereka. ‘Aisyah r.a. berkata : Aku merasa ragu untuk membenarkan (ucapannya) itu. Lalu dia keluar. Dan ketika itu Rasulullah s.a.w. masuk menemuiku, maka akupun bertanya : Ya Rasulallah ! Sesungguhnya seorang wanita dari kalangan Yahudi Madinah masuk menemuiku dan dia berkata bahwa para penghuni kubur disiksa di dalam kuburan mereka. Baginda s.a.w. bersabda : “Benar dia, sesungguhnya mereka disiksa dengan siksaan yang dapat didengar oleh semua binatang.” Aisyah r.a. berkata : Setelah peristiwa itu aku tidak pernah melihat baginda s.a.w. sholat melainkan baginda s.a.w. memohon perlindungan daripada siksaan kubur. (HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga Allah menjernihkan hati Anda semua untuk bertaubat kepada Allah dan pergi meninggalkan segala kelompok sempalan yang membahayakan agama Anda.