30 Juni 2008 in Refleksi
Tags: motivasi, perempuan, wanita, wanita pintar
Oleh I-PUNK ROCK
www.fatihsyuhud.com
Ditulis untuk buletin PON-PUT al fatah bajarnegara
Ada dua kepintaran yang umumnya dikenal yaitu pintar ilmu dan pintar perilaku. Pintar ilmu dapat dicapai dengan belajar yang rajin dan terus menerus. Semakin lama belajar dan semakin tinggi tingkat pendidikan seorang wanita, maka akan semakin pintar dan dalam ilmunya.
Menjadi wanita yang pintar ilmu itu “mudah”, setidaknya tidak sesulit menjadi wanita yang pintar perilaku. Karena jalan menuju kepintaran ilmu itu lebih “kasat mata” dibanding lika-liku yang perlu dilalui untuk menuju kepintaran perilaku.
Seorang wanita yang memiliki kepintaran ilmu tidak otomatis membuat yang bersangkutan menjadi pintar perilaku. Kendatipun kepintaran ilmu bisa menjadi salah satu jalan menuju kepintaran perilaku.
Apa itu pintar perilaku? Allah memuji Nabi Muhammad karena kepintaran perilakunya yang tinggi. Dalam QS Al Qalam 68:4 Allah berfirman “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Dengan demikian, pintar perilaku, sebagaimana yang tersurat dan tersirat dalam QS Al Qalam di atas, bermakna “kemampuan seseorang untuk berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan etika yang dianut masyarakat.”
Seorang wanita Muslimah yang memiliki kepintaran perilaku setidaknya akan mengikuti dua standar etika.
Pertama, etika Islam. Seorang wanita muslimah hendaknya menyesuaikan tindak-tanduknya selaras dengan syariah Islam; sedikitnya dengan melakukan yang wajib dan menjauhi yang haram (QS Ali Imron 3:110).
Kedua, etika masyarakat. Sepanjang tidak betentangan dengan prinsip dasar Islam, menghormati tradisi lokal adalah keharusan. Melakukan perbuatan yang dianggap baik dan berusaha menjauhi segala perilaku yang dianggap tabu oleh masyarakat setempat menjadi salah satu jenjang untuk mendapatkan predikat wanita muslimah yang pintar perilaku, bukan hanya pintar ilmu.
Kepintaran perilaku yang membuat seorang Muslimah disenangi dan dihormati oleh lingkungan sekitarnya terkadang merupakan “bawaan lahir.” Apabila Anda termasuk golongan ini, maka syukurilah anugerah tersebut dan jangan lupa untuk terus mengasah kepintaran perilaku untuk menjadi semakin berkilau.
Bagi wanita Muslimah yang tidak dilahirkan dengan kepandaian perilaku, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyadari bahwa Anda memiliki sejumlah karakter dan watak buruk yang tidak disukai oleh lingkungan Anda.
Kedua, berusaha keras untuk menghilangkan sedikit demi sedikit segala perilaku buruk tersebut. Menghilangkan karakter buruk atau kebodohan perilaku jauh lebih sulit dibanding menghilangkan kebodohan ilmu. Karena itu, seseorang yang berusaha, apalagi berhasil, untuk menghilangkan kebodohan perilaku akan mendapat pahala tidak hanya dari Allah, tapi juga penghargaan dan penghormatan dari seluruh umat manusia, baik yang pintar maupun yang bodoh.[]
Wanita Pintar